KONVENSI MSA UKIKT 2025: MENJADI TERANG DI RUMAH DAN JEMAAT

Konvensi Ministerial Spouses Association (MSA) SE–Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Sukses Digelar di Manado.

Manado, 5 Juni 2025 - Sebuah momen penuh inspirasi dan penguatan rohani terjadi di Sintesa Peninsula Hotel, Manado, saat Konvensi Ministerial Spouses Association (MSA) SE–Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur digelar pada tanggal 2 hingga 5 Juni 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 310 peserta, yang merupakan istri-istri atau pendamping seorang pendeta dari 13 daerah misi dan konferens di wilayah Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur.

Konvensi dibuka secara meriah dengan parade perwakilan dari 13 daerah, yang ada di Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur, menampilkan keanekaragaman budaya dan semangat persatuan para peserta. Sambutan hangat disampaikan oleh Mrs. Ninfa Bindosano Guillem, selaku Koordinator MSA GMAHK UKIKT, yang mengucapkan selamat datang dan membuka acara secara resmi. Dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Jefry Ismail, selaku Bendahara GMAHK UKIKT.

Hari pertama diisi dengan seminar pembukaan yang menggugah hati, disampaikan oleh Mrs. Danita Caderma, selaku Koordinator MSA SSD, yang materinya diterjemahkan oleh Mrs. Grace Tauran, selaku Direktur Rumah Tangga & Anak Anak UKIKT. Malam harinya, para peserta dimanjakan dengan Talents Night dari berbagai daerah, yang menampilkan kreativitas dan talenta yang menginspirasi.

Hari kedua diawali dengan ibadah pagi, dibawakan oleh Pdt. Ronald A. Rantung, Sekretaris Eksekutif GMAHK UKIKT. Seminar pada siang hari dipandu oleh Pdt. Danny Rantung, selaku Rektor Universitas Klabat, kemudian dilanjutkan oleh Mrs. Danita Caderma, dan ditutup dengan sesi seminar terakhir oleh Mrs. Ninfa Bindosano Guillem. Malam harinya kembali dimeriahkan dengan Talents Night yang semakin mempererat tali persaudaraan antar peserta.

Memasuki hari ketiga, sesi pembekalan rohani diberikan oleh Pdt. Samuel Yotam Bindosano, selaku Ketua GMAHK UKIKT, dan kemudian seminar dilanjutkan oleh Pdt. Alvianus Saleppang, Direktur Komunikasi UKIKT, dan kemudian Pdt. Cornelis Ramschie, Direktur Pendidikan UKIKT. Malam penutupan kembali dimeriahkan oleh Talents Night yang penuh semangat dan haru.

Tujuan dari pelaksanaan konvensi yang luar biasa ini adalah untuk mengingatkan kembali para istri atau pendamping pendeta akan peran penting mereka sebagai pendamping dalam pelayanan. Dalam kehidupan sehari-hari, seorang istri pendeta dituntut untuk menjaga sikap, perilaku, dan cara berinteraksi, bukan hanya dalam lingkungan keluarga, tetapi juga dalam pergaulan dengan jemaat dan masyarakat.

Melalui konvensi ini, para peserta diajak untuk kembali kepada nilai-nilai rohani yang sejati, yaitu “Back to the Altar” menghidupkan kembali kehidupan doa dan penyembahan yang mendalam kepada Allah.

Kita disadarkan bahwa menjadi pendamping seorang pendeta bukan hanya tentang mendukung pelayanan suami, tetapi juga tentang memiliki tanggung jawab rohani dan sosial terhadap keluarga serta jemaat yang dilayani. Di tengah kesibukan mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anak, para istri pendeta juga dipanggil untuk menjadi teladan dalam kehidupan iman, kasih, dan pengabdian.

konvensi ini menjadi pengingat yang kuat tentang identitas, tanggung jawab, dan panggilan mulia yang dimiliki oleh setiap istri atau pendamping pendeta sebagai bagian tak terpisahkan dalam pelayanan Gereja.

Lebih dari sekadar kegiatan formal, konvensi ini menjadi momen refleksi dan pembekalan, serta membuka wawasan baru bagi para pendamping pendeta dalam memperkuat peran mereka. Diharapkan, kegiatan inspiratif seperti ini dapat terus diselenggarakan secara berkala, menjadi ruang persekutuan, pembekalan, dan penyegaran rohani bagi keluarga pastoral di seluruh wilayah Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur.

(**red/tim/eiuc)