top of page

Pengorganisasian Jemaat yang ke-65 di Daerah Misi Nusa Utara.

Gambar penulis: eiucmediacentereiucmediacenter

Diperbarui: 3 Mei 2023




DMNU. sdaeiuc.org | Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Jemaat Ekklesia Lalue diorganisir menjadi jemaat yang ke 65 dalam wilayah pelayanan Daerah Misi Nusa Utara (DMNU). Acara Ibadah pengorganisasian diadakan di atas tanah yang akan dibangun bangunan gereja jemaat di desa Lalue, Kecamatan Essang, pada hari Jumat, 28 April 2023.

Pendeta Warno Suleh, Ketua Daerah Misi Nusa Utara, dalam khotbahnya mengajak anggota jemaat Ekklesia Lalue untuk menjadi satu dalam Tuhan. “Doa Yesus dalam Yohanes 17:11 menyatakan kepada kita betapa pentingnya Persatuan itu sehingga Yesus sebagai pendiri jemaat di dunia ini meminta agar kesatuan yang tercipta antara diri-Nya dengan Bapa itu dapat terjadi juga diantara umat-umatnya, tidak saling terpisah satu sama dengan yang lain dan dengan demikian misi jemaat akan berhasil” katanya.

Pada akhir khotbahnya Ketua Daerah berkata “Jadi tantangan kepada jemaat Ekklesia setelah diorganisir menjadi satu jemaat, adalah mari terus terikat dalam tali kesatuan. Satu dengan yang lain terikat dalam Kristus. Andalkan Kristus dalam kehidupan berjemaat maka dalam Tuhan Yesus Kristus jemaat Ekklesia akan terus eksis di dalam mewartakan kabar sukacita kepada dunia ini.”

Sebelum khotbah ada beberapa program ibadah pengorganisasian yang diikuti oleh jemaat. Pengulangan 28 Doktrin GMAHK oleh Pdt. Welians Wukala, Sekretaris Asosiasi Kependetaan DMNU, Pembacaan dan Penyerahan Surat Pengorganisaian oleh Pdt. Ronny Pelafu, Sekretaris Eksekutif DMNU, Pemilihan Pengurus Jemaat oleh Pdt. Sulivan Harimisa, Pendeta Distrik Talaud Utara, dan Selayang Pandang diorganisirnya jemaat Ekklesia oleh Donal Luleh, Ketua Jemaat Ekklesia Lalue.

Dalam sambutannya Camat Essang Selatan, Chandra Landeng, bersyukur karena jemaat Ekklesia dapat diorganisir. “Kita bersyukur dengan sukacita iman karena setelah beberapa tahun berjuang dalam pelayanan perkumpulan akhirnya pada tanggal 28 April ini dapat diresmikan menjadi jemaat, tanggal 28 ini bukan kebetulan karena sama dengan jumlah 28 doktrin yang harus dipratekkan oleh anggota jemaat,” katanya. “Ini adalah hal yang penting, karena ketika 28 doktrin ini dipratikkan maka manusia akan menjadi baik sekali. Jika jemaat baik dalam kehidupan maka secara otomatis tugas pemerintah akan aman dan terkendali” lanjutnya.

Acara pengorganisasian itu dihadiri juga oleh Lily Sahoa, Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Talaud, Kapolsek Essang, Danramil Essang, Kepala Desa Lalue Utara serta para para tokoh adat di Desa Lalue. Dari pimpinan GMAHK adalah Pdt. Ramly Mende, Direktur Penatalayanan Uni Konfrens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT), Pdt. Agus Inaray, Direktur Pelayanan Sekolah Sabat dan Pelayanan Perorangan UKIKT, Mrs. Helly Suleh Manengkey, Direktur MSA DMNU, Pdt. Jensen Rompas, Field Secretary DMNU, Pdt. Brussy Soriton, Direktur Sekolah Sabat dan Pelayanan Perorangan DMNU. Hadir juga semua pendeta dan officers jemaat GMAHK wilayah Talaud Utara dan Essang Selatan.

Pada bagian akhir acara pengorganisasian diadakan kegiatan peletakan batu dasar pembangunan Gereja Advent jemaat Ekklesia Lalue oleh Pemerintah Kecamatan dan Pimpinan GMAHK baik dari UKIKT dan DMNU. Acara itu ditutup dengan makan bersama. (**red/tim/eiuc)



17 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page