top of page

Kakanwil Kemenag Prov. Sulut H. Sarbin Sehe kunjungi kantor pusat GMAHK UKIKT, ini yang dikatakan

Diperbarui: 17 Jan 2023


Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Utara H. Sarbin Sehe, S.Ag, M.Pd.I kunjungi kantor pusat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT) dalam rangka menyelaraskan paham keagamaan dan kebangsaan di provinsi Sulawesi Utara. Jumat(13/01/23).



Datang bersama rombongan Kakanwil disambut baik pimpinan GMAHK UKIKT, Ketua Pdt. Samuel Yotam Bindosano, Sekretaris Eksekutif Pdt. Ronald Rantung, Bendahara Bpk. Jeffry Ismail bersama seluruh jajaran dan staff kantor pusat GMAHK UKIKT.


Kegiatan diawali dengan doa yang dilayangkan Pdt. Frangky Sepang selaku Sekretaris Asosiasi kependetaan GMAHK UKIKT, dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan langsung oleh ketua GMAHK UKIKT.


Dalam sambutannya Bindosano memberikan gambaran secara singkat tentang struktur organisasi gereja Advent secara umum "Gereja Advent adalah gereja sedunia yang tersebar di 202 negara yang berkantor pusat di Maryland, Amerika Serikat. Kami di Indonesia tergabung dalam wilayah pelayanan Divisi Asia Pasifik Selatan yang mencakup beberapa negara di Asia tenggara. Di Indonesia sendiri di bagi dalam dua bagian yaitu Uni Indonesia Kawasan Barat yang berkantor pusat di Jakarta dan Uni Indonesia Kawasan Timur yang berkantor pusat di tempat ini. Dalam wilayah pelayanan Uni Indonesia Kawasan Timur terdapat 11 sinode yang tersebar di berbagai kota di Indonesia bagian timur dengan jumlah keanggotaan (hanya orang dewasa) sebanyak 70.111 anggota gereja".


Selanjutnya dilansir dari Nusantara.com Kakanwil mengatakan bahwa gerakan moderasi beragama penting untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia "Moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik kiri maupun kanan untuk mengejawantahkan esensi ajaran agama secara berimbang, adil, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan," Ungkap Sarbin.


Adapun Kakanwil mengajak seluruh pendeta, tokoh gereja untuk menjadikan agama sebagai instrumen bangsa untuk bersatu dan bukan menjadi hal untuk dipertentangkan. "Jangan jadikan agama untuk menjadi penghalang atau dinding pemisah tapi jadikan agama sebagai instrumen untuk bersatu dengan saling menghargai, berinteraksi dan menghormati satu dengan yang lain" katanya.


Kakanwil juga memberikan pemahaman seperti pelangi yang terlihat begitu indah karena memiliki berbagai macam warna "kita boleh berbeda warna kulit tapi kita bisa berada dalam satu kapal untuk berlayar, kita boleh berbeda agama tapi kita berada dalam satu bangsa yaitu bangsa Indonesia" lanjutnya ia mengatakan "kita tidak mengenal soal mayoritas atau minoritas maka dari itu mari perkecil simbol-simbol perbedaan dan perbesar simbol-simbol kebersamaan" cetusnya.


Diakhir pertemuan Kakanwil didoakan secara khusus oleh Pdt. Ronald Rantung dalam tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan saat ini. (**red/tim/eiuc).

83 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page